Dampak Sistem Integrasi Padi Dan Ternak Dalam Rangka Pengembangan Ternak Sapi Di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara (Studi di Melati II)
Program sistem integrasi padi dan
ternak sapi diperkenalkan pada tahun 2003 di desa Lubuk Bayas dan
pengembangannya pada tahun 2005 di desa Melati II Kecamatan Perbaungan
Kabupaten Serdang Bedagai.
Tulisan ini bertujuan melihat dampak Sistem integrasi
padi dan ternak dalam rangka pengembangan peternakan sapi. Untuk mengetahui
fenomena tersebut dilakukan pengkajian dengan metode survei melalui wawancara
dengan kuesioner secara mendalam, dan focus groups discussion berpola
partisipatif pada petani koperator di
Desa Lubuk Bayas dan desa Melati II Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang
Bedagai dan dilengkapi dengan data sekunder, berupa laporan Dinas Pertanian,
BPTP Sumut, Sumut Dalam Angka dan Kabupaten Serdang Bedagai Dalam Angka. Semua
data yang ada dipilih sesuai tujuan penelitian, lalu dibuat dalam bentuk
tabel-tabel, selanjutnya di analisis secara deskriptif. Hasil kajian
menunjukkan bahwa: (1) Perkembangan ternak SIPT di Desa Lubuk Bayas sampai
tahun 2006 berjumlah 152 ekor (72 ekor induk, 2 ekor pejantan dan 79 ekor anak)
dan desa Melati II berjumlah 16 ekor induk 15 ekor anak; (2) Dampak SIPT
terhadap peternakan sapi adalah berkembangnya pemeliharaan ternak sapi di Desa
Lubuk Bayas, Desa Tanjung Sari, Lubuk Rotan sekitar 100 ekor; Tanah Merah,
Nagalawan, Sukarame dan Desa Melati II, Desa Gajahan, Desa Bingkat serta Desa
Suko Sari, pembuatan kompos, pemanfaatan urin sapi. Semuanya memberi kontribusi
bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani peternak.
Sumber:
Khairiah Dan Wasito
Dampak Sistem Integrasi Padi Dan Ternak Dalam Rangka Pengembangan Ternak Sapi Di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara
(The Impact of Integration of Livestock and Paddy System on Cow Development at Serdang Bedagai District, North Sumatera)
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2007
Comments
Post a Comment